ABOUT

3/03/2015

Hilly We Run 2015

Bandrex Present : Hilly We Run 2015
BDG Explorer mempersembahkan event perdana bertajuk Hilly We Run, berlari di alam terbuka dan merasakan sensasi yang berbeda untuk meng-explore alam jayagiri.

Setelah beberapa kali mengadakan acara Ngaprak Ngabring dan lari-lari lainnya di alam bebas, terbesit untuk mengadakan event resmi yang tetep mengadopsi alam sebagai tempat untuk berkeringat dan bermain bersama.

Hilly We Run mengambil tempat di daerah jayagiri, dimana tempat ini berdekatan dengan lembang. Event ini di bagi menjadi dua kategori, detailnya sebagai berikut :

1. Trail run 10K (kategori SHORT)
2. Trail run 21K (kategori LONG)

-. Untuk kategori 10K - Short Course biaya pendaftarannya sebesar IDR 150.000, maka peserta akan mendapatkan jersey + medal + refreshment.
-. Untuk kategori 21K - Long Course biaya pendaftarannya sebesar IDR 200.000, maka peserta akan mendapatkan jersey + medal + refreshment. khusus untuk kategori 21K peserta harus sudah pernah lari minimal 10K.

Pendaftaran bisa via SMS dan WHATSAPP, nomor contact yang bisa dihubungi adalah sbb :
1. aLan - 0856 228 7723
2. Agus - 0878 4211 1969
pendaftaran dilakukan dengan format :
nama lengkap_usia_jenis kelamin_no telp_short/long course

-. Acara akan di mulai pada hari sabtu tanggal 21 maret 2015 pukul 07.00 pagi bertempat di gerbang jayagiri.

-. Untuk pengambilan racepack dilakukan pada hari jum-at tanggal 20 maret 2015 jam 13.00-20.00, bertempat di Bober Cafe Tropica di Jl.Sumatera No.5 (sejajar dengan Eiger). atau bisa diambil pada hari sabtu tanggal 21 maret 2015 jam 05.30-06.30 bertempat di jayagiri (venue acara/garis start). pengambilan dilakukan sambil menunjukkan sms konfirmasi dari panitia dan ID asli (KTP/SIM)

Route HillyWeRun 10K dan 21K
Jalur menuju tempat acara
Untuk sampai ke lokasi #HillyWeRun cukup ikuti jalan raya lembang, sampai ketemu ayam brebes di sebelah kanan, kemudian belok kanan, langsung belok kiri dibelokan pertama kemudian tinggal lurus sampai mentok ke tempat acara.
 

Route Angkutan menuju lokasi sbb :
1. Dari terminal leuwi panjang bisa menggunakan bus leuwi panjang - ledeng, turun di terminal ledeng dan dari ledeng naik st-hall - lembang atau ciroyom - lembang, turun di jalan jayagiri, dari sana jarak ke tempat acara kurang lebih 1 km, bisa naik ojeg atau jalan kaki. apabila bus leuwi panjang - ledeng tidak ada, dari terminal leuwi panjang bisa naik angkot ke kebon kelapa dan dari kebon kelapa naik angkot jurusan kelapa - ledeng.
2. Dari Stasiun bandung bisa menggunakan angkot st-hall - lembang.
3. Dari pasteur bisa menggunakan angkot st-hall - gn batu/sarijadi dan turun diperempatan pasteur lalu disambung naik st-hall - lembang.

Info Penginapan :
1. Jayagiri Guest House
Jl. Jayagiri No.54 Lembang. Telepon : 0812-1427-1197 dan 0858-7117-3479
Lokasi sekitar 300 meter dari lokasi start.

2. Villa tanpa nama
Jl. Raya maribaya No.39 (500 meter dari D'ranch ke arah sespimpol sesudah pusdikajen)
harga 2,5 jt/hari
4 kamar tidur, 4 kamar mandi, taman bagian dalam bisa buat BBQ-an, garasi mobil (2 mobil) carport (4 mobil). CP : Mitha 0878-2122-1818.


1/30/2015

Ngaprak Ngabring 2 - 42K

Bukit Bintang - Ngaprak ngabring 2
Bandung, apa yang terpikir tentang Bandung? Bandung tak hanya soal makanan yang tersebar di setiap sudut kota, lebih dari itu Bandung memiliki keindahan alam tersembunyi bagi para pecinta kegiatan luar ruang. Bandung yang 'dilingkung ku gunung' adalah surganya jalur trail run, surga untuk orang-orang yang berani menghabiskan waktu sepanjang hari menyusuri setapak demi setapak jalan yang terhampar dan sering kali disebut 'Ngaprak'. Edisi ngaprak spesial kali ini dalam rangka menyambut milangkala BDG Explorer yang pertama, kami sebut 'Ngaprak Ngabring 2 - 42K'. Ini merupakan perjalanan ngetrel bareng-bareng dengan jarak sejauh 42 kilometer atau setara dengan full marathon*. Perjalanan dimulai dari titik start McD Simpang Dago menuju titik finish kampus Unpad Jatinangor, dengan beberapa check point di antaranya Warban/BHD (warung bandrek/bumi herbal dago), Bukit Bintang, Warung Babagongan, Batu Kasur (view cantik untuk foto-foto) , warung Gunung Kasur/warung kebun kina, tenda biru (sebelum tanjakan Palintang) dan warung motocross (bukit Pangparang).
(*Full marathon atau FM adalah sebutan untuk jarak sejauh 42,195km)
 
Jalur Ngaprak Ngabring 2 - 42K
Kumpul di titik start - McD Simpang Dago

Sebelum memulai perjalanan, seperti biasa kami melakukan pemanasan berupa peregangan/stretching untuk melemaskan otot-otot terutama otot di sekitar kaki agar tidak tegang dan untuk meminimalisir cidera pada saat di perjalanan, setelah itu yang paling penting adalah berdoa bersama agar perjalanan ngaprak ngabring 2 dapat berjalan lancar tanpa kendala dan bisa sehat selamat sampai kembali lagi ke rumah.

Bandrex feat Sembur

Siap #Mangprang di Ngaprak Ngabring 2 - 42K
Dengan total keseluruhan peserta yang ikut sebanyak 42 orang, kami mulai berlari menyusuri jalan aspal dari arah Simpang Dago menuju check point pertama melewati gerbang Tahura dan berhenti di Warban untuk mengisi tenaga dan merapatkan jarak. Warban merupakan sebuah warung tempat berkumpulnya para pesepeda, pelari, pejalan kaki dan siapapun juga yang kebetulan lewat ke arah sana, disebut Warban karena identik dengan minuman khas orang Sunda yang bernama bandrek. Biasanya di Warban kami berkumpul di BHD (bumi herbal dago), untuk mencicipi berbagai makanan dan minuman khas Sunda. Perjalanan dari Simpang Dago menuju Warban tercatat sejauh ±7 km, dengan jalur hampir 100% aspal dan sisanya merupakan jalan beton. Jalurnya cenderung merupakan tanjakan dan tanjakan putus asa sebagai tanjakan dengan tingkat kemiringan paling miring sepanjang jalur menuju Warban.

Dari Warban perjalanan ngaprak dilanjutkan menuju Bukit Bintang, dari sini perjalanan melewati jalur campuran antara aspal dan tanah. Kami masih harus menanjak di jalur ini, tanjakan aspal masih mendominasi sepanjang tanjakan dan setelahnya akan terus memasuki jalur setapak dengan pijakan tanah basah sisa hujan semalam sebelumnya. Jalanan yang merupakan turunan akan banyak menyita konsentrasi agar tidak tergelincir atau terpeleset, di sini ada beberapa yang menjadi korban sehingga harus merasakan empuknya tanah. Setelah turunan habis kami akan menemukan sedikit tanjakan di jalur setapak ini dan kemudian kembali disuguhkan lagi jalur aspal menuju Bukit Bintang sebagai check point ke 2. Bukit Bintang masih merupakan kawasan warung Daweung atau bukit Moko yang terkenal dengan view-nya yang cantik, dari sini kita bisa melihat indahnya pemandangan kota Bandung. Jarak dari Warban menuju Bukit Bintang ±4 km jauhnya dan dari sini masih tersisa perjalanan yang masih panjang jauh membentang dengan jalur yang lebih seru dan lebih pecah pastinya. Dari sini sebagian ada yang memutuskan dnf (did not finish -red) dan turun pulang melewati Cartil (caringin tilu) atau jalur firdaus.

foto kiri bawah - 70.3 menjadi korban lumpur
Denni Impun sedang menasehati para dnf-er

Total 36 orang melanjutkan ngaprak menuju titik finish yang kurang lebih masih 31 km lagi, semua masih tetap semangat, masih tetap kuat dan yang pasti masih tetap mangprang untuk menjejaki semua medan yang disuguhkan alam. Dari sini memasuki pos pintu masuk menuju Bukit Bintang 2, jalanan berupa tanah dengan pemandangan indah di kiri kanan berupa pohon pinus yang berjajar begitu kekar di antara semak belukar. Menuju warung Babagongan, tampak pegiat motocross sedang beraksi membuat kejutan kepada kami dengan lemparan lumpur dari ban belakang motor. Karena jalurnya saat berbelok tajam langsung tanjakan, membuat ban belakang motor lebih kencang mencengkram tanah yang berbuah pada lemparan tanah-tanah lunak ke udara. Sesampainya di warung Babagongan tempat check point 3, kami hanya sebentar beristirahat untuk menunggu yang masih di belakang lalu melanjutkan perjalanan kembali menuju Batu Kasur dengan view pemandangan alam yang cantik. Jalur ke Batu Kasur lebih banyak turunan di medan tanah yang jalannya rusak akibat dihantam ban motocross sehingga terdapat genangan air, di turunan ini beberapa mencoba downhill dengan menambah pace* lari sambil berteriak untuk lebih mendramatisir suasana dan membuat panik teman-teman yang berada di depan. Suasana lari pun berubah menjadi lebih hidup dengan gelak tawa teman-teman.
( *kecepatan lari yang dihitung dengan satuan menit/km, misal pace 5 berarti 5 mnt/km)

Jalur bukit bintang 2
Jalur bukit bintang 2
Jalur menuju warung babagongan

Sampai di patahan Lembang, kami langsung bergerak ke arah kiri menuju batu kasur. Di batu kasur ini ada sebuah batu besar dan sebatang pohon besar dengan ranting tak berdaun yang menjulang tinggi ke atas, di bawahnya disuguhkan pemandangan kumpulan pohon pinus, sawah, gunung, awan dan langit yang cerah serta pemandangan pedesaan yang terhampar indah di bawahnya. Selepas puas menerjemahkan panorama alam Batu Kasur ke dalam bentuk digital, kami melanjutkan ngaprak dengan jalur yang masih turunan dengan tanah becek. Berlomba-lomba dengan motocross menggunakan jalan yang lebarnya hanya semeter lebih. Setelah habis jalur tanah kami memasuki perkampungan dengan jalan beraspal hingga sampai di check point selanjutnya yaitu warung kebun kina.

Moment di batu kasur
Jalur setelah batu kasur
Foto paling bawah - WS kebun kina
Setelah rehat sejenak membombardir WS kebun kina (WS = warung station -red) perjalanan dilanjutkan melewati jalur aspal berbatu kerikil sepanjang jalan hingga pit stop berikutnya di tenda biru. Di tengah perjalanan awan mulai menghitam menjatuhkan rintikan air yang perlahan jatuh membasahi para pelari ngaprak, semakin lama hujan semakin membesar sehingga sukses membuat kami berlarian lebih kencang dan sebagian langsung cepat mengenakan gear berupa bermacam-macam jenis jas hujan. Sesampai di WS beberapa meter sebelum tenda biru, semua langsung menghangatkan diri dengan minuman panas seperti kopi dan teh manis dan juga mencicipi nikmatnya mie rebus telor sebagai pengganti karbohidrat yang terbuang menjadi tenaga saat berlari.

pemandangan pohon pinus dan semak belukar
Bermain dengan hujan
WS sebelum tenda biru
Hujan yang tak kunjung reda tidak menyurutkan niat kami untuk terus bergerak, walaupun 2 orang dari kami memutuskan untuk belok arah ke Ujungberung menuju jalan pulang. Tapi 34 orang yang tersisa terus melaju tak patah arang, perjalanan pun dimulai di bawah guyuran hujan dan genangan air, melewati tenda biru kami bergerak ke arah kiri menyusuri jalan yang tergenang dengan air mengalir. Semakin dalam kami pun semakin masuk ke jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh satu orang dengan rimbunan pohon di kiri kanan, berlari beriringan tak kenal lelah, kecepatan lari tambah terpacu dengan suasana alam yang semakin mempesona diliputi kabut dari kejauhan.

Trail run memang olahraga yang sangat seru, tidak merusak alam dan menempa tubuh serta mental menjadi semakin kuat. Kilometer demi kilometer terus dilalui untuk mencapai finish, dari medan datar, turunan hingga tanjakan. Dari jalan beraspal, berbatu kerikil, makadam, tanah merah hingga tanah lumpur. Belum lagi tantangan cuaca yang bisa panas menyengat membuat dahaga di kerongkongan, hujan terus menerus juga membuat tubuh kedinginan hingga rasa lapar selalu menjelma. Pagi, siang dan malam ditempuh dan bahkan bisa sampai berhari-hari. Sungguh memang uji mental yang paling ampuh dihadapkan dengan alam yang tak pandang bulu. Semua itu bisa kita lalui dengan sebuah keyakinan, yakin bahwa kita bisa, yakin bahwa kita mampu dan yakin dengan semua usaha dan doa yang kita lakukan.

Hujan tak menyurutkan semangat

Juara MCU BTS #mangprang

#Mangprang di jalan setapak
Setelah bergelut dengan rasa dingin akhirnya sampai menuju check point terakhir di WS motocross bukit Pangparang, di sini banyak penggelut motocross yang sedang berisitirahat. Dari cemilan, buah-buahan sampai makan berat tersedia di sini, tinggal bawa beberapa rupiah saja agar bisa menikmati hidangan ala warung station. Hari sudah semakin sore, tetapi perjalanan masih panjang untuk diselesaikan. Di sini merupakan titik elevasi tertinggi, setelah ini kami akan banyak menghadapi jalur turunan, turunan mungkin terlihat lebih mudah, tapi turunan akan banyak menguras tenaga dan konsentrasi, karena pertama: turunan yang akan dilalui bukan turunan seperti di jalan biasa, jalan yang dilalui pastinya akan penuh dengan lintasan tanah licin berlumpur, mengingat kondisi hujan dan jalur sebelumnya yang sudah kami lalui. Kedua: turunan di saat kita lelah akan banyak menguras kaki karena beban tubuh sepenuhnya akan dibebankan di kaki, sehingga akan rentan terhadap cedera.

Foto keluarga Bandrex di pangparang

WS Motocross Bukit Pangparang
Elevasi Jalur Ngaprak Ngabring 2 - 42K
Sehabis semuanya sudah siap bertempur di medan trail, kami kembali bergerak menyusuri jalanan setapak menuju jalur genteng dan pastinya hingga titik akhir di Jatinangor. Seperti prediksi awal, jalan memang dipenuhi dengan genangan air yang membuat licin dan juga jalan berlumpur yang sangat parah, sehingga kecepatan berlari pun berkurang karena harus berhati-hati agar tidak terpeleset. Kalaupun mau sekalian kotor kita bisa main seluncuran di jalur turunan berlumpur. Kondisi diperparah dengan sekumpulan motocross yang sedang berusaha untuk melaju melawan jalan yang sudah berlubang besar dan lagi-lagi cipratan lumpur dari ban motor membuat kami harus hati-hati untuk mengambil jalan. Dan akhirnya di sini kami menemukan jalan makadam, jalan yang berbatu-batu dan membuat kaki akan merasa sakit apabila memakai sepatu trail dengan bantalan bawah tipis. Jalur makadam seperti ini cocoknya menggunakan sepatu sejenis hoka dengan bantalan yang tebal, sehingga kerasnya batu dapat diredam oleh tebalnya bantalan tersebut.

Jalur menuju genteng
Tak ada lumpur tak bahagia
Jalur berlumpur
Setelah turunan makadam, jalur masih sama menurun di tanah basah berlumpur, beberapa kilometer akan melewati pesawahan tetapi turunannya akan semakin susah dilalui karena jalan semakin licin, banyak yang tergelincir tapi tetap semangat melaju. Di pesawahan tersebut pemandangan indah terhampar dengan gunung-gunung yang berjejer kokoh menancap di perut bumi, sehabis itu akan banyak turunan tajam dengan medan aspal berbatu makadam hingga sampai di jembatan. Jembatan tersebut sudah memasuki perkampungan dengan medan jalan beraspal, sudah terlihat beberapa kendaraan lalu-lalang. Sepanjang jalan medannya tinggal jalan beraspal dan rintik hujan pun tak mau kalah menemani kami berlari, perjalanan terasa jauh karena terasa tidak pernah sampai finish. Guyuran air dari langit yang menghitam sukses membuat tubuh semakin kedinginan, memaksa rasa lelah mendera dan rasa lapar mengerogoti ribuan cacing untuk tak hentinya berdemo layaknya para mahasiswa sedang berunjuk rasa. Di sisa terakhir perjalanan kami sudah terpecah-pecah, ada yang sudah menjauh di depan dan ada pula yang tak terlihat lagi di belakang. Jalan terbaik untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah tetap fokus dan tak berhenti bergerak, semakin cepat bergerak maka akan semakin cepat kami menyelesaikan semua yang sudah kami mulai.

Dan akhirnya titik finish sudah di depan walau keadaan sudah semakin gelap, rasa haru dan bangga menyelimuti perjalanan ini, karena pada akhirnya kami memang mampu melaluinya. Dari yang pertama kali lari jauh hingga sudah puluhan kali, dari para lelaki hingga para wanita tangguh, dari yang berusia muda hingga usia yang tak lagi muda. Total 32 orang yang sampai di finish line UKM SAR Unpad Jatinangor.

Jalur yang mulai licin
Korban dari jalur licin berlumpur

Memasuki area pesawahan
Jalur aspal terakhir menuju finish line
Sesudah semua kumpul dan melakukan pendinginan, ada yang membersihkan diri dan ada yang tetap kedinginan, sesi terakhir perjalanan ini adalah pembagian doorprize sebanyak 10 buah yang terdiri dari 2 buah powerbank dan 40 kalender dari WELLCOMME, 1 buah tumbler dari BELLINI, 2 buah multislayer dari CKS, 3 artikel tas dari VOLCANO, 1 tas pinggang dari CK. Selamat untuk yang mendapatkan doorprize dan juga yang belum beruntung masih bisa pulang dengan sebuah kalender, kalender edisi spesial pelari yang tanggalnya semua adalah tanggal acara lari..hahaha.
(keterangan : 2 orang nyasar cantik, baru teridentifikasi di daerah Sabuga ketika naik angkot. Mungkin mereka lelah atau basah tapi yaa sudahlahhh :D)

"Don't stop when you're tired, stop when you're done."

Sampai jumpa di Ngaprak Ngabring 3 berikutnya, edisi ultra inshaa ALLOH kalau tidak terkendala. Jangan pernah kapok menempa diri, karena tubuh dan jiwa perlu ditempa agar selalu kuat menghadapi lika-likunya kehidupan. Tetap #ngaprak, tetap #mangprang, salam lelarian dari keluarga besar BDG Explorer.

by. aLan - Pelari Bdg Explorer

1/28/2015

Bandrex Multislayer

Untuk menunjang kegiatan 'Ngaprak' teman-teman dan tentunya agar menambah tingkat ke-kerenan teman-teman menjadi lebih maksimal, kami BDG Explorer membuat multislayer yang terdiri dari 3 design.

Untuk pemesanan bisa langsung menghubungi CKS di nomor 0821-200-600-70.
 
Harga : Rp. 50.000 (belum termasuk ongkos kirim).


Design 1
Design 2
Design 3


















1/21/2015

#yukngaprak


Hai, selamat datang di blog BDG Explorer, di postingan pertama yang semoga akan mengawali catatan petualangan-petualangan kami selanjutnya. Sudah satu tahun sejak pertama BDG Explorer terbentuk. Satu tahun yang penuh dengan cerita. Siapa sangka, kami yang tadinya asing dengan satu sama lain tiba-tiba merasakan kedekatan bagai keluarga hanya karena sama-sama mencintai kegiatan serupa. Sayang rasanya jika petualangan keluarga baru kami ini hanya disimpan sendiri. Jika benar bahwa pengalaman adalah guru paling berharga, maka sudah seharusnya kami membagikan segala pengalaman ini.

Blog ini akan menjadi semacam buku catatan, tempat berbagi cerita, pengalaman dan informasi yang semoga berguna bagi siapapun yang kelak -sengaja atau tidak- numpang lewat dan membaca. Semoga bisa menjadi tempat untuk saling memotivasi dan menginspirasi satu sama lain untuk lebih mencintai kegiatan di luar ruang. Karena, mengutip tulisan Edward Abbey di bukunya, Desert Solitaire: 
"A man on foot, on horseback or on a bicycle will see more, feel more, enjoy more in one mile than the motorized tourists can in a hundred miles."
So here's to many more adventures to come. Yuk ngaprak! :D

***